Sunday, February 7, 2016

Cerita : Masjidnya Seperti Kuburan

Ok guys, kali ini aku akan cerita lagi. Mohon maaf sebelumnya kalo kamu agak sedikit roaming. Bukan bermaksud rasis atau diskriminasi, hanya semata latar belakanng penulis. Yess.. Langsung saja kita simak ceritanya.

Jadi gini…

Suatu ketika ada seorang pemuda yang melakukan perjalanan dalam rangka mencari ilmu, musafir gitu lah. Nah… di tengah perjalanan pemuda ini merasa lelah dan hendak mencari tempat untuk beristirahat. Akhirnya Ia menemukan sebuah masjid. Maka Ia putuskan untuk sejenak melepas lelah. Kebetulan pula ini juga sudah masuk waktu ashar jadi bisa sekalian sholat jamaah.



Suasana masjid waktu itu sangat sepi, gak ada orang. Hanya ada sajadah panjang yang tergelar dilantai, mimbar khutbah, dan microphone lengkap dengan seperangkat alat pengeras suaranya. Tempat itu terlihat kotor dan berdebu, seperti sudah lama tak dibersihkan.

Setelah puas melepas lelah sang Pemuda ini bersiap untuk mendirikan sholat. Aneh… tak ada seorangpun yang datang ke Masjid ini untuk mengumandangkan adzan. Sambil menunggu ada orang lain yang datang Ia berinisiatif untuk sedikit berupaya membersihkan masjid seperti menyapu lantai dan merapikan sajadah agar para jamaah bisa nyaman dalam beribadah, begitu pikirnya.

10 menit berlalu belum juga ada orang yang datang.

“oh.. mungkin orang-orang menunggu adzan masjid ini, baru mereka mau datang”. Begitu pikirnya. Pemuda ini pun memberanikan untuk mengumandangkan adzan.

“Allahu Akbar… Allahu Akbar…” dst

Adzan telah dikumandangkan tapi belum juga ada yang yang datang. Sambil menunggu, Ia melakukan sholat qobliah dua rakaat. Hingga sholat sunnah selesai belum juga da jamaah yang datang.

“Mungkin mereka sedang dalam perjalanan menuju masjid. Tidak apa-apa biar aku tunggu”, gumamnya dalam hati.

15 menit berlalu… masih sepi. Belum ada seorangpun yang datang. Terpaksa Ia sholat ashar sendiri, berdirilah Ia untuk melaksanakan sholat ashar. Takbiratul Ihram dilakukan.

“ Allahu Akbar…”.

Tiba-tiba sayup-sayup terdengar suara langkah beberapa orang yang datang. Mereka seperti mengambil tempat di belakang pemuda tersebut layaknya menjadi makmum dalam sholat.

“Alhamdulillah… akhirnya ada juga yang datang”, Pikir pemuda tersebut. Sholat ashar berjalan selayaknya sholat jama’ah. Sang Imam mengeraskan takbir, begitupun makmum mengikuti gerakan Imam.

Sampai suatu ketika di penghujung sholat, tepat setelah salam. Sang imam berbalik menghadap belakang untuk melihat makmumnya. Dan alangkah terkejutnya Si Pemuda ini, karena ternyata tak ada satupun orang di belakangnya. Beberapa orang yang dirasa menjadi makmum ternyata tak pernah ada.

Saking ngerinya, pemuda ini mempercepat dzikir dan doanya, lalu mengemas barang bawaannya dan segera beranjak pergi. Ia masih shock dengan apa yang terjadi baru saja padanya.

Tak jauh dari masjid itu Ia menemukan sebuah warung kopi yang ramai. Ia putuskan untuk mampir sejenak dan menyapa orang-orang yang ada disana. Ditegurlah pemuda ini oleh salah seorang di warung kopi.

“Dari mana, dek ?”

“Dari luar kota pak”, jawabnya

“Mau kemana ?”.

“Mau nyantri sambil kuliah”.

“Oh… !!”, respon salah seorang seolah paham.

Pemuda ini melanjutkan perbincangannya,

“Pak, tadi saya sholat di masjid itu. Waktu mulai sholat, saya sendirian. Tiba-tiba ada yang datang. Nah… waktu selesai sholat, ternyata gak ada orang selain saya, pak !”. Ceritanya menjelaskan kejadian tadi.

“Adik sholat di sebelah sana masjid itu ?”.

“Iya, pak… emang kenapa, pak ?”

“Itu dia, dek. Masjid sebelah sana itu angker”.

“Angker gimana, pak ?”. Tanya pemuda ini lebih penasaran.

“Angker… Banyak setannya”. Jelas bapak-bapak di warung kopi

“Sejak kapan, pak ?”.

“Ya.. sejak gak ada yang sholat disitu ”.



Tolong jawab pertanyaan ini ya kawan....


Masjidkan rumah Allah. kalo ada masjid isinya setan, yang salah siapa ? setannya atau kita yang tak pernah memakmurkan masjid hayoo… mulai sekarang jangan jadikan masjid layaknya kuburan. 

No comments:

Post a Comment